LSM Barakat Bergerak Cepat Tangani Dampak Bencana Seroja di Kabupaten Lembata

Lembata merupakan sebuah kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Lembata berada di 1 pulau dari 1.190 pulau kecil lainnya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Selain mengalami bencana erupsi gunung ile Lewotolok pada September 2020, pada Pada 4 April 2021; badai seroja juga melanda  pulau Lembata dan terjadi banjir bandang di 6 desa yaitu 3 desa di Kecamatan Ile Ape, 2 desa di Kecamatan Ile Ape Timur dan 1 desa di Kecamatan Omesuri. Banjir bandang tersebut mengakibatkan  70 jiwa menginggal dunia, 685 unit rumah rusak, 64 unit fasilitas umum rusak berat. Kondisi ini terjadi karena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim, hujan ekstrim dan banjir di daerah pesisir.

Barakat sebagai sebuah LSM yang peduli bencana ikut merespon kejadian ini dalam beberapa bentuk. Melakukan assessmen untuk memastikan sebaran pengungsi dan kebutuhan yang harus direspon segera. Fokus bantuan yang dilakukan berupa trauma healing berbasis pemberdayaan pada kelompok kelompok rentan yang yang mengungsi secara mandiri yaitu lansia, balita dan ibu balita, ibu menyusui, dan ibuhamil, bantuan ke difable, distribusi bantuan ke pengungsi yang ada di kebun-kebun, di rumah warga bagi yang kehilangan rumah tinggal dan terluka di rumah-di posko posko pemerintah.

Beberapa pihak melalui Poskoh BARAKAT, ikut memberikan bantuan yaitu dari Ibu Franka Franklin (Isteri Menteri Pendidikan Makarim), dari Manggarai, Ibu Melisa dari Jakarta, Yayasan IDEP, Lokadaya, dari Kekal atam, Mahasissswa Surabaya, Rahim Lamaholot Kalimantan Barat – Ina Ina Pencari Rupiah Asal Flores Timur, Satu Hati untuk NTT Jakarta, Yayasan Tana Nua Ende, DPC HPI Maumere Sikka, , dari KPU Flores Timur. Bantuan berupa dana, barang, dan jasa.  Bantuan berupa sembako, lampu solar, air minum, dan profil tank, pakaian, obat-obatan dan dokter, serta jasa pencarian korban. Peserta yang menerima bantuan berjumlah 1.519 pengunsi.

Sementara dalam kegiatan trauma healing berbasis pemberdayaan bantuan diberikan kepada 150 lansia, 71 ibu Balita, 167 anak-anak, 48 petani, dan 20 lansia. Selain memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam kegiatan ini, para pengungsi juga diberi bantuan berupa sembako, obat-obatan, mainan anak-anak, bibit shorgum, pakaian layak pakai, benang tenun, alat tulis menulis.

Klik untuk Berbagi

Related Posts